- kamil ibnu masduki
pernah kau dengar sajak sekolah angka-angka yang menggegerkan seisi hutan
‘tak ada yang percaya, memang. Tapi matahari yang baru lahir, langsung padam
melihat dahandahan di sekitar pohon rapuh semua
daundaun terbentuk dari serumpun angka tiga,
batang menjulang membentuk angka satu
bijibijian menyerupai bulatanbulatan kecil dan selebihnya menggeliat
mengakar dan tumbuh berubah bentuk,
masih ‘tak ada yang percaya,
kenanga,
mawar,
singa,
gajah,
dan amfibi,
mereka pernah di sekolah angka-angka tersebut
‘Sudahlah jangan kau banyak bicara’
celoteh burung pada dahan yang rapuh
dikemudian hari yang luluh pergi
12 April 2011
Entri Populer
-
- tahun 11 tidak ada yang boleh menangis pagi ini meski tubuh kalian telah berkarat urat-urat nadi kalian putus karena memang begitulah kehi...
-
- kamil ibnu masduki pernah kau dengar sajak sekolah angka-angka yang menggegerkan seisi hutan ‘tak ada yang percaya, memang. Tapi matahari ...
-
- hulubalang bila kutitipkan padamu kumpulan opini dan gagasan anakanak tentang mainan mereka yang tidak dijual di tokotoko, dan kumpulan pu...
-
siapa memanggil-manggil matahari sejak pagi kala angin semilir merasuk ke dalam rusuk selangkangan siapa menanyakan kelembutan angin di kala...
-
langit senja. yang terlukis sebagai peradaban dan kediaman yang teraniaya, yang selalu terjamah oleh ketidakadilan orang-orang yang mengatas...
-
malam selalu bersimpah di pelataran rembulan merengkuh tubuhnya yang semakin lama, semakin rapuh semakin tenggelam, semakin meradang kini ma...
-
yang tak pernah ada adalah kau yang menjadikan serentetan percakapan-percakapan basi dipagi hari kemudian suguhan kopi hangat yang menetralk...
-
setiap malam dalam urat nadi zikirku mengalir dalam detak jantungku doaku bergemuruh dalam gelora awan jiwaku melayang menyebut satu muasal ...
-
langit malam. kemudian melebur dengan ingatan seseorang menjadikannya tak terlihat. dari kilatan bebintang merujuk malam seraya berbisik da...
-
dari sebuah langit lepas kutatapi sajak-Mu yang masih perjaka. antara suka tapi duka adalah lara yang mengharuskanku melihat tanah disekitar...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar