yang tak pernah ada adalah kau yang menjadikan serentetan percakapan-percakapan basi dipagi hari kemudian suguhan kopi hangat yang menetralkannya dengan gula air liurmu. andai saja sebuah cerita telah tuntas kemudian pagi yang lain datang dengan sedikit terburu-buru. membawa sajak-sajakku yang telah usang dan kemudian mereka kosongkan semuanya dengan air hujan yang telah tercampur dengan bau liur. menjadikan semua terasa hambar dan tak terlalu segar. membuat bosan setiap yang datang.
yang pernah ada adalah dalam dirimu yang selalu memberikan kail pada orok ikan yang sedang berenang mendekati umpan. tapi tak sekedarnya untuk menelan. terlalu jauh ia berharap menjadi ikan yang dewasa. karena dibawah rembulan dengan sesuap tangisan tua ia selalu mengadu. kemudian semuanya kosong begitu saja.
yang ada adalah yang ketiga kalinya kau berurutan menanggalkan sajakku yang basah dengan kobaran api yang kelam. sedikit menyakitkan tapi lebih banyak kau rendam matahari ketika senja itupun tenggelam. membuat semua menjadi sia-sia dan terasa hampa. hingga sajak-sajak yang aku tuliskan menjadi kosong dan tak ada artinya dalam mengartikan hati yang tumpah pada kocoran tinta yang ada pada muara yang lain. kemudian pagi buta menjadi saksi kesekian kalinya dalam percakapan yang terlalu perjaka, hingga langitpun masih tak mampu untuk merajamnya menjadi sebuah rasa kangen yang kerap hilang. ya, semuanya hilang bersama sajak-sajakku yang kemudian kosong ditelan bebiru langit.
2010
Entri Populer
-
- tahun 11 tidak ada yang boleh menangis pagi ini meski tubuh kalian telah berkarat urat-urat nadi kalian putus karena memang begitulah kehi...
-
- kamil ibnu masduki pernah kau dengar sajak sekolah angka-angka yang menggegerkan seisi hutan ‘tak ada yang percaya, memang. Tapi matahari ...
-
- hulubalang bila kutitipkan padamu kumpulan opini dan gagasan anakanak tentang mainan mereka yang tidak dijual di tokotoko, dan kumpulan pu...
-
siapa memanggil-manggil matahari sejak pagi kala angin semilir merasuk ke dalam rusuk selangkangan siapa menanyakan kelembutan angin di kala...
-
langit senja. yang terlukis sebagai peradaban dan kediaman yang teraniaya, yang selalu terjamah oleh ketidakadilan orang-orang yang mengatas...
-
malam selalu bersimpah di pelataran rembulan merengkuh tubuhnya yang semakin lama, semakin rapuh semakin tenggelam, semakin meradang kini ma...
-
yang tak pernah ada adalah kau yang menjadikan serentetan percakapan-percakapan basi dipagi hari kemudian suguhan kopi hangat yang menetralk...
-
setiap malam dalam urat nadi zikirku mengalir dalam detak jantungku doaku bergemuruh dalam gelora awan jiwaku melayang menyebut satu muasal ...
-
langit malam. kemudian melebur dengan ingatan seseorang menjadikannya tak terlihat. dari kilatan bebintang merujuk malam seraya berbisik da...
-
dari sebuah langit lepas kutatapi sajak-Mu yang masih perjaka. antara suka tapi duka adalah lara yang mengharuskanku melihat tanah disekitar...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar