setiap malam
dalam urat nadi zikirku mengalir
dalam detak jantungku doaku bergemuruh
dalam gelora awan jiwaku melayang
menyebut satu muasal keabadian
dalam satu langkahku, aku menujuMu
dalam satu pertemuan, aku memujaMu
dalam satu perpisahan, aku tidak ingin hidup lagi
tapi dalam satu detik setelah kematian
aku ingin memelukMu kembali
2011
Entri Populer
-
- tahun 11 tidak ada yang boleh menangis pagi ini meski tubuh kalian telah berkarat urat-urat nadi kalian putus karena memang begitulah kehi...
-
- kamil ibnu masduki pernah kau dengar sajak sekolah angka-angka yang menggegerkan seisi hutan ‘tak ada yang percaya, memang. Tapi matahari ...
-
- hulubalang bila kutitipkan padamu kumpulan opini dan gagasan anakanak tentang mainan mereka yang tidak dijual di tokotoko, dan kumpulan pu...
-
siapa memanggil-manggil matahari sejak pagi kala angin semilir merasuk ke dalam rusuk selangkangan siapa menanyakan kelembutan angin di kala...
-
langit senja. yang terlukis sebagai peradaban dan kediaman yang teraniaya, yang selalu terjamah oleh ketidakadilan orang-orang yang mengatas...
-
malam selalu bersimpah di pelataran rembulan merengkuh tubuhnya yang semakin lama, semakin rapuh semakin tenggelam, semakin meradang kini ma...
-
yang tak pernah ada adalah kau yang menjadikan serentetan percakapan-percakapan basi dipagi hari kemudian suguhan kopi hangat yang menetralk...
-
setiap malam dalam urat nadi zikirku mengalir dalam detak jantungku doaku bergemuruh dalam gelora awan jiwaku melayang menyebut satu muasal ...
-
langit malam. kemudian melebur dengan ingatan seseorang menjadikannya tak terlihat. dari kilatan bebintang merujuk malam seraya berbisik da...
-
dari sebuah langit lepas kutatapi sajak-Mu yang masih perjaka. antara suka tapi duka adalah lara yang mengharuskanku melihat tanah disekitar...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar