dua hari
aku berlayar dengan jalanan berlumut, licin dan terasa perih dikulit seperti hari yang pernah aku lewati bersama gelembung-gelembung kaki kemudian berakhir bersama senja disana tak kutemui sang guru waktu padahal senja ini adalah tempatku untuk mengolah waktu agar petani tetap bisa membajak sawahnya menunggu kumandang adzan agar pelayan bisa pulang dengan liliran tangannya penuh ikan agar buruh bisa membawa makanan untuk anaknya yang kelaparan
agar aku bisa membunuh waktu agar tak ada lagi yang menderita olehnya
dua hari
aku mengadu pada bumi menggali pada tanah mengalir menuju muara bersama sungai bergumul dengan gemawan yang menyembul sedikit melukiskan kelabu bahwa hari akan menangis lagi dan kemudian kala nantinya banjir aku akan terjun bersamanya sehingga aku tidak bisa berteriak lagi karena setiap kata-kataku terkulum air tak beriak yang aku tahu aku menulisnya dalam sajakku yang lusuh dua hari yang lalu tentang sekawanan rakyat melata yang meronta aku hanya ingin tahu seberapa tahan argo bisnis menampung mereka meski darahku bercampur air yang membanjiri rumah mereka, setidaknya aku peduli kepada mereka dua hari lalu ada orang bunuh diri terjun kemuara sungai itulah aku, mungkinkah mereka peduli atau aku hanya akan menjadi salah satu dari sekumpulan sampah di pinggir kali
dua hari berlalu
tapi aku tak peduli lupakanlah aku
karena masih banyak orang yang lebih pantas untuk dipedulikan
atau bahkan semuanya menjadi tak begitu peduli pada hal kecil seperti ini
Juli, 2010
Entri Populer
-
- tahun 11 tidak ada yang boleh menangis pagi ini meski tubuh kalian telah berkarat urat-urat nadi kalian putus karena memang begitulah kehi...
-
- kamil ibnu masduki pernah kau dengar sajak sekolah angka-angka yang menggegerkan seisi hutan ‘tak ada yang percaya, memang. Tapi matahari ...
-
- hulubalang bila kutitipkan padamu kumpulan opini dan gagasan anakanak tentang mainan mereka yang tidak dijual di tokotoko, dan kumpulan pu...
-
siapa memanggil-manggil matahari sejak pagi kala angin semilir merasuk ke dalam rusuk selangkangan siapa menanyakan kelembutan angin di kala...
-
langit senja. yang terlukis sebagai peradaban dan kediaman yang teraniaya, yang selalu terjamah oleh ketidakadilan orang-orang yang mengatas...
-
malam selalu bersimpah di pelataran rembulan merengkuh tubuhnya yang semakin lama, semakin rapuh semakin tenggelam, semakin meradang kini ma...
-
yang tak pernah ada adalah kau yang menjadikan serentetan percakapan-percakapan basi dipagi hari kemudian suguhan kopi hangat yang menetralk...
-
setiap malam dalam urat nadi zikirku mengalir dalam detak jantungku doaku bergemuruh dalam gelora awan jiwaku melayang menyebut satu muasal ...
-
langit malam. kemudian melebur dengan ingatan seseorang menjadikannya tak terlihat. dari kilatan bebintang merujuk malam seraya berbisik da...
-
dari sebuah langit lepas kutatapi sajak-Mu yang masih perjaka. antara suka tapi duka adalah lara yang mengharuskanku melihat tanah disekitar...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar